Teleskop Webb Menjelajahi Fenomena Astrologi di Tepi Galaksi Kita
[ad_1]
Kredit: NASA, ESA, CSA, STScI, M. Ressler
Teleskop Luar Angkasa James Webb telah melihat beberapa objek yang sangat jauh, namun terlepas dari namanya, Webb adalah target paling lambat di galaksi kita. Galaksi terluar merupakan kawasan bintang padat yang berada di tepian Bima Sakti. Teleskop mengungkap seluk-beluk bintang pembibitan ini secara detail.
Disebut Galaksi Terluar karena letaknya lebih dari 58.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Bandingkan dengan Bumi, yang hanya berjarak 26 tahun cahaya dari pusatnya, dan Anda akan mengetahui mengapa bumi diberi julukan “ekstrim”. Galaksi Terluar mengandung banyak awan molekul kaya hidrogen yang dapat menyatu menjadi bintang-bintang baru. Webb digunakan untuk melacak dua awan khususnya, yang dikenal sebagai Digel Clouds 1 dan 2.
Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan NIRCam (Near-Infrared Camera) dan MIRI (Mid-Infrared Instrumentation), yang memungkinkan para peneliti menyelidiki Awan Digel melintasi spektrum inframerah yang luas. Gambar di atas menunjukkan gabungan keduanya. Ada observasi. oleh Mike Ressler dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, yang memberikan waktu untuk instrumen yang diminta. Penelitian yang dipublikasikan di Astronomical Journal ini dilakukan oleh Natsuko Izumi dari Universitas Gifu di Jepang.
Galaksi kita memiliki banyak wilayah pembentuk bintang yang lebih dekat dan lebih mudah dipelajari, namun para astronom termasuk dalam komposisi Awan Digel. Awan ini hampir seluruhnya terdiri dari hidrogen, dengan sedikit unsur berat. Metode ini lebih mirip galaksi katai dan Bima Sakti di awal sejarahnya. Melihat awan yang rumit ini seperti melihat jarak waktu. Hal ini mungkin ada hubungannya dengan jarak antarbintang yang relatif pendek di wilayah luar angkasa ini. Webb juga mengkonfirmasi keberadaan struktur sub-cluster teoritis sebelumnya di dalam awan.
Kredit: NASA
Data Webb menunjukkan banyak bintang yang memuntahkan material dari kutub. Bintang-bintang muda biasanya melakukannya, tetapi Digel Clouds sering rusak. “Apa yang menarik dan mengejutkan bagi saya dari data Webb adalah adanya beberapa gambar yang mengarah ke berbagai arah dari kelompok bintang ini. Ini seperti petasan, di mana Anda melihat sesuatu terjadi di sana-sini,” kata Ressler.
Ini adalah awal dari analisis Webb tentang Awan Digel, dan ini akan menghasilkan lebih dari sekedar gambar yang indah. Tim berencana untuk memperbesar dan melihat lebih dekat orbit bintang di Galaksi Luar Jauh. Cincin semen ini pada akhirnya akan menggumpal membentuk planet, tetapi seperti dunia tertua di galaksi, kandungan logamnya sangat rendah. Izumi juga tertarik untuk memahami fisika yang memecah “petasan” yang sedang bekerja.
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment