Alkohol Bisa Sebabkan Kebutaan, Benarkah?

Batavia (DUTAPONSEL) – Minuman beralkohol memiliki beberapa dampak berbahaya bagi tubuh, salah satunya adalah risiko kebutaan. Jenis minuman keras yang berpotensi tinggi menyebabkan kebutaan adalah yang mengandung metanol (CH3OH) atau benzena (C6H6) yang sering terkandung dalam campuran alkohol (minuman campuran). Metanol umumnya digunakan secara industri sebagai pelarut, deterjen dan penghilang cat.

Menurut penelitian, zat yang dicerna tubuh akan diubah menjadi metanol formaldehida atau formalin yang bersifat racun dan reaksi sistem saraf termasuk saraf mata dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan saraf permanen (kebutaan). Dalam kasus yang parah, keracunan metanol dapat menyebabkan serangan jantung bahkan kematian.

Selain bahaya metanol, mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menimbulkan komplikasi kesehatan yang serius. Selain menurunkan kemampuan berpikir dan menyebabkan gangguan perilaku, konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang, bahkan kematian. Selain itu, masalah kesehatan lain yang sering dikaitkan dengan alkohol antara lain sakit maag, kerusakan hati, dan gangguan kejiwaan serius.

Apa akibat keracunan metanol?

Jika seseorang mengalami keracunan metanol, hal pertama yang harus dilakukan adalah segera membawanya ke rumah sakit. Di rumah sakit, terapi yang akan dilakukan meliputi perawatan suportif, pencegahan penyerapan metanol lebih lanjut melalui lavage lambung, atau pemberian natrium bikarbonat, serta pemberian obat penawar. Dalam beberapa kasus, steroid dosis tinggi dapat diberikan melalui suntikan intravena bahkan setelah pengobatan awal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Segera cari pertolongan medis jika setelah meminum minuman beralkohol, seseorang mengalami gejala seperti penglihatan kabur, karena ini mungkin merupakan tanda awal keracunan metanol.

Apa jadinya jika obatnya terlambat dalam pengobatan?

Jika terlambat ditangani, keracunan metanol dapat menyebabkan kebutaan permanen. Peluang memulihkan penglihatan sangat kecil karena kerusakan saraf optik cenderung progresif. Dalam waktu sekitar 3 bulan, saraf mata yang terkena metanol bisa mengalami atrofi, atau mengecil, dan tidak berfungsi lagi.

Reporter: Allisa Luthfia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Hak Cipta © DUTAPONSEL 2024