Karya Berkelas di Meikarta
[ad_1]
INFORMASI BISNIS – Mengapa pengembang kawasan seperti Lippo Group harus bersusah payah membangun gedung budaya seperti Opera house? Penelitian dari Travel Industry Association of America ini mungkin menggambarkan betapa antusiasnya warga Amerika terhadap budaya. Ada sekitar 92,7 juta wisatawan yang berwisata untuk melihat budaya, seni, peninggalan masa lalu, dan karya sejarah lainnya. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti bangunan, bekas perang, atau peninggalan sejarah menjadi favorit. Sedangkan tempat lain yang bisa dikunjungi antara lain galeri seni, konser musik; Teater langsunghingga festival etnis.
Meikarta menawarkan rumah karya sebagai visi masa depan agar jiwa penghuninya harus sejahtera. Tidak hanya menyediakan infrastruktur perkotaan yang maju bagi tubuh, tetapi juga memenuhi kebutuhan akan keindahan jiwa. Salah satunya adalah musik. Dengan alunan musik yang menyentuh hati penonton melalui sajian di gedung opera, kesehatan mental warga Meikarta semakin kuat. Apalagi jika kemudian bisa memberikan keuntungan ekonomi, karena konser tersebut akan banyak dikunjungi orang, karena oase inilah yang banyak dirindukan. Khususnya bagi masyarakat perkotaan.
Gedung opera ini diyakini mampu bersaing dengan Sydney Opera House.
Sydney Opera House sendiri merupakan sebuah bangunan berbentuk seperti peluru di Bennelong Point di Pelabuhan Sydney dekat Jembatan Pelabuhan Sydney.
Desain Sydney Opera House didirikan oleh Jorn Utzon dari Denmark pada tahun 1955. Utzon memenangkan kompetisi mendesain bangunan megah. Meski sempat terjadi kontroversi dalam pembangunannya, gedung opera ini akhirnya selesai dibangun dan diresmikan oleh Elizabeth II pada tanggal 20 Oktober 1973. Bangunan ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2007 karena ikonisitasnya. Orkestra induk berupa panggung besar, berwarna serba merah, di depannya diletakkan lingkaran pipa besi besar dan di atasnya dipasang lentera kaca besar. Tempat ini mampu menampung sekitar 2.679 penonton pementasannya.
Selain itu, terdapat ruangan lain seperti Gedung Konser, Teater Joan Sutherland, Teater Drama, Playhouse, Studio, dan Ruang Utzon. Semua ruangan ini terlihat seperti tempat bermain. Total, Sydney Opera House mampu menampung V738 pengunjung.
Iklan
Selain ruang pertunjukan, Opera House juga memiliki beberapa restoran dan kafe yang terletak di dalam dan sekitar gedung. Wisatawan datang dari berbagai penjuru dunia untuk menikmati minuman dan makanan di kafe dan restoran, sambil memandangi indahnya area gedung opera dengan para penyelam yang lewat menyapa pengunjung.
Jika rumah kerja di Sydney berpadu dengan suasana pelabuhan, rumah kerja di Meikarta memanfaatkan pemandangan Central Park, sebuah ruang terbuka hijau yang dibangun di atas lahan seluas 100 hektar dan terendam dalam danau seluas 25 hektar. .
Dengan tawaran tersebut, tak heran jika semakin banyak masyarakat yang mengunjungi Meikarta untuk mendengarkan konser di gedung terbesar tersebut.
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment