Ketahui berbagai jenis defisit sensorik
[ad_1]
Batavia (DUTAPONSEL) – Gangguan sensorik merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang dengan keterbatasan dalam mempersepsi atau mengolah informasi melalui panca indera.
Disabilitas sensorik mengacu pada suatu kondisi di mana satu atau lebih fungsi panca indera terganggu. Ada berbagai jenis disabilitas sensorik, termasuk disabilitas penglihatan, disabilitas pendengaran, dan disabilitas bicara.
1. Tunanetra atau tunanetra
Tunanetra atau tunanetra adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan penglihatan akibat rusaknya mata dan organ lain yang menunjang proses penglihatan.
Hal ini disebabkan hilangnya indera penglihatan, baik secara anatomis maupun fisiologis, seperti dilansir Kementerian Kesehatan Perpustakaan.
Orang buta mempunyai ketajaman penglihatan kurang dari 6 dari 60 setelah mendapat penglihatan korektif atau tidak sama sekali. Ada dua jenis penyandang tunanetra, yaitu low vision (kurang waspada) dan tuna netra (buta).
Low vision adalah salah satu jenis gangguan penglihatan yang merupakan ciri dari lemahnya penglihatan, dimana seseorang memiliki sedikit atau tidak ada diskriminasi antara kegelapan dan cahaya. Seperti yang dikatakan seseorang buta atau buta jika tidak mempunyai mata lagi sehingga tidak dapat membedakan terang dan gelap.
Kebutaan disebabkan oleh kecelakaan, cedera mata, genetika, terlahir buta, atau menderita diabetes, glaukoma, atau degenerasi makula.
Gejala umum kebutaan adalah ketajaman penglihatan kurang dari penglihatan, pandangan kabur atau ada cairan, posisi mata sulit dikendalikan oleh saraf otak; dan terdapat kerusakan pada sistem saraf otak yang berhubungan dengan penglihatan.
2. Tunarungu atau gangguan pendengaran
Tunarungu atau Hard of Hearing merupakan suatu kecacatan yang mengalami hambatan atau permasalahan pada organ pendengarannya, sehingga mengalami gangguan pendengaran atau terganggu pendengarannya. Penyandang tunarungu dibagi menjadi dua kategori, yaitu.tuli) dan gangguan pendengaran (sulit mendengar).
Ketulian adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan pendengaran yang mengganggu pemrosesan informasi verbal melalui pendengaran yang baik. Penyandang tunarungu memiliki bahasa daerah (bahasa isyarat) yang mereka gunakan untuk berkomunikasi.
Sedangkan gangguan pendengaran merupakan kondisi dimana seseorang masih mempunyai sisa pendengaran sehingga masih dapat menerima informasi dengan bantuan alat bantu dengar.
3. Cacat bicara atau incom bicara
Tuna wicara atau tuna wicara (bisu) adalah seseorang yang mengalami hambatan atau gangguan dalam berbicara sehingga sulit melakukan komunikasi verbal.
Kondisi incom bukan berarti tidak bisa berbicara. Kondisi ini merupakan suatu kelainan atau hambatan yang menyebabkan seseorang mengalami kelainan pada pengucapan atau artikulasi bahasa atau bunyi.
Faktor penyebab gangguan bicara adalah tidak berfungsinya atau tidak berfungsinya organ-organ bicara, seperti rongga mulut, lidah, dan pita suara. Selain itu, terdapat pula permasalahan pada pertumbuhan dan kesehatan janin setelah dilahirkan, salah satunya adalah infeksi pada selaput otak yang dilansir Halodoc.
Gangguan ini biasanya ditandai dengan kesulitan berbicara dengan suara keras, mengeluarkan suara yang tidak jelas, dan suara yang berulang atau berkepanjangan.
Baca juga: Apakah Gangguan Mental Bisa Disembuhkan? Penjelasan ini
Baca juga: Apa itu Cerebral Palsy? berikut penyebab dan cara mengobatinya
Baca juga: Memahami Paraplegia, Kelumpuhan Tubuh Bagian Bawah
Wartawan: Sri Dewi Larasati
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © DUTAPONSEL 2024
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment