Meikarta Bangun Perpustakaan dengan 50 Ribu Koleksi Buku
[ad_1]
INFORMASI BISNIS – Ketika seorang pengembang membangun kawasan perumahan, mereka mungkin tidak berpikir untuk membangun perpustakaan. Tingkat literasi yang belum tinggi, dan pesatnya dinamika teknologi informasi nampaknya semakin membuat perpustakaan membangun sesuatu yang sia-sia. Namun jika kita melihat Amerika Serikat, seperti kawasan Silicon Valley, hampir semua kota memiliki perpustakaan umum dengan sumber daya yang luar biasa. Seperti halnya di kota San Jose, San Francisco dan New York, perpustakaan telah menjadi gambaran kebanggaan bagi warganya.
Selain itu, tanda masyarakat sehat adalah perpustakaan. Pustakawan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencari informasi tentang pekerjaan, meneliti penelitian medis terkini, mencoba ide-ide baru, dan tenggelam dalam cerita-cerita yang menghibur. Pada saat yang sama, mereka dapat bertemu dengan orang lain yang sedang berkumpul di perpustakaan.
Visi Lippo Group tersebut diwujudkan dengan membangun Kota Meikarta baru di Cikarang, Jawa Barat, lengkap dengan kemampuan membangun perpustakaan. Keberadaan berbagai sekolah dan perguruan tinggi serta pusat penelitian dan perkantoran tentunya memerlukan perpustakaan yang lengkap agar warga Meikarta tidak perlu pergi ke luar negeri untuk mencari data atau sumber informasi valid lainnya. Lippo akan membangun perpustakaan buku yang megah untuk memenuhi kebutuhan membaca masyarakat Meikarta.
Iklan
Dengan pengalaman membangun perpustakaan di Universitas Pelita Harapan (UPH), Lippo Karawaci, pihak pengembang memang ingin serius membangun perpustakaan. Di UPH terdapat Perpustakaan John Oentoro, perpustakaan termewah dan modern di Indonesia. Perpustakaan ini didirikan oleh universitas dengan biaya sekitar 50 miliar rupiah dan memiliki luas pameran 5400 meter persegi.
Perpustakaan ini dibuka pada bulan Mei 2006 dan diberi nama untuk mengenang mendiang direktur pertama UPH. Johannes Oentoro. Untuk memasuki ruang perpustakaan ini harus melewati 5 buah alat pemindai. Perpustakaan ini memiliki koleksi 50.000 buku, 2.100 koleksi majalah, 269 artikel jurnal yang tersimpan rapi di lantai 2 perpustakaan, serta lebih dari 1.000 bahan visual dan 5.000 tesis atau disertasi.
Hal lain yang juga menjadi perhatian Lippo adalah perpustakaan digital. Merupakan perpustakaan yang koleksi bukunya sebagian besar dalam format digital dan dapat diakses melalui komputer. Perpustakaan jenis ini berbeda dengan perpustakaan konvensional yang terdiri dari koleksi buku cetak, mikrofilm.mikro Dan mikrofiche), atau koleksi audio atau video. Isi perpustakaan digital disimpan di server komputer, yang dapat ditempatkan secara lokal atau di lokasi terpencil, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah melalui jaringan.
Lippo di Meikarta, Cikarang sepertinya juga melakukan hal serupa. Sebagai kawasan baru yang akan berkembang, perlu adanya pembangunan sejarah perkembangan kota, pengetahuan akan kebutuhan warga dengan membangun perpustakaan yang menyediakan buku, film, slide dan tentunya mudah diakses melalui jaringan komputer atau melalui Internet seluler. mendekati
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment