Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan
[ad_1]
DUTA PONSEL, Batavia – Obat statin diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan dikenal sebagai salah satu obat yang paling banyak diresepkan. Dokter meresepkan statin kepada pasien untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di hati dan aliran darah di tubuh. Golongan statin terdiri dari atorvastatin (atorvalik, Lipitor), fluvastatin (lescol), lovastatin, pitavastatin (livalo), pravastatin (Pravachol), rosuvastatin kalsium (crestos), dan simvastatin (zocor).
Dosen Farmasi Universitas Andalas (UNAND), cocok. Dita Permatasari, M.Farm mengatakan golongan statin bekerja dengan cara menghambat enzim dalam tubuh. Sekelompok statin akan menghambat enzim HMG-CoA Reductase dalam tubuh.
“Jadi kalau kita lihat golongannya, itu merupakan penghambat enzim reduksi HMG-CoA. Enzim ini sebenarnya berperan dalam sintesis kolesterol, sehingga ketika enzim ini dihambat maka sintesis atau pembentukan kolesterol menurun, sehingga sehingga kolesterol dalam tubuh tidak tinggi,” kata Dita Permatasari pada Kamis 12 September 2014
Kemudian Dita menambahkan, ketika statin diberikan ke tubuh, enzim HMG-CoA reduktase tidak akan aktif bekerja sehingga tidak membentuk kolesterol di dalam tubuh.
Oleh karena itu, dalam perjalanan kerjanya, obat ini kerap diresepkan dokter untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Namun penggunaan statin memiliki beberapa efek. Dita Permatasari mengatakan, efek samping penggunaan obat statin yang paling umum adalah nyeri otot, nyeri, kram atau nyeri otot, dan mengantuk.
“Semua obat pasti ada efek sampingnya, efek samping statin yang paling umum biasanya adalah nyeri otot atau biasa disebut miasgia,” kata Dita. Dita kemudian menambahkan, efek samping statin bisa terjadi pada siapa saja, atau mungkin tidak terjadi pada sebagian orang.
Tergantung, kalau minum simvastatin, kolestatin, dan atomostatin biasanya diminum saat tidur, katanya.
Setelah berdiri, tanpa manusia, hewan pun bisa diobati. Dita mengatakan, pemberian pada hewan harus disesuaikan dengan dosis yang tepat. “Dosis obat yang sama pada hewan diubah. Kebanyakan hewan memiliki dosis (obat) per kilogram berat badan,” ujarnya. Selain itu, Dita juga mengatakan pemberian statin pada hewan juga memiliki efek samping.
Iklan
Efek samping pemberian statin pada hewan sangat mirip dengan efek samping pemberian statin pada manusia. Obat statin yang diberikan pada hewan untuk pengobatan akan memiliki efek samping serupa, seperti kantuk, nyeri, atau kram otot. Jadi jika Anda mengobati kolesterol dan memberikan statin pada hewan, hewan menunjukkan hal ini dengan tidur terlalu banyak, bergerak lamban, atau sering melakukan peregangan.
Obat statin memiliki beberapa keunggulan yaitu mempunyai efek pleiotropik selain efek menurunkan kolesterol. Efek ini bersifat pleitropik berupa antiinflamasi, antioksidan, imunomodulator, antiproliferatif, menstabilkan plak di pembuluh darah dan mencegah agregasi trombosit.
Berikutnya, pemberian obat statin pada seseorang yang memiliki penyakit penyerta perlu memperhatikan dosis yang digunakan. Penyakit penyerta yang menyertai penyakit kolesterol biasanya adalah hipertensi, penyakit ginjal, diabetes melitus, dan lain sebagainya. Dita menyarankan pemberian obat statin pada seseorang yang memiliki penyakit penyerta lain agar dosisnya disesuaikan.
“Biasanya kalau pakai statin akan disesuaikan dosisnya,” kata Dita saat diwawancarai.
Tak hanya itu, Dita juga menambahkan, obat statin jenis apa pun aman untuk diberikan kolesterol kepada pasien dengan penyakit penyerta. Namun perlu diperhatikan dosis obat dan kontraindikasi bagi penderita penyakit ini.
Pilihan Editor: Aneka Obat Pengobatan Statin untuk Penderita Penyakit Jantung Melalui Kemoterapi Limfoma
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment