Pakar Menjelaskan Metastasis dan Pengobatan Kanker Payudara Her2-rendah
[ad_1]
DUTA PONSEL, Batavia – Istilah Metastasis HER2 rendah dalam kasus kanker payudara Ini masih terdengar aneh tetapi ditemukan bahwa 60 persen orang yang didiagnosis dengan HER2-Negatif memiliki tingkat HER2 terendah. Hal ini perlu dijelaskan oleh ahli penyakit dalam, konsultan kedokteran hemato-onkologi, Prof. Dr. Dr. Ikhwan Rinaldi Sp.PD-KHOM.
Status HER2 berbeda dengan status hormonal. Orang dengan kadar HER2 rendah bisa positif secara hormonal, kata Ikhwan dalam konferensi Pemahaman Metastasis Kanker dada di Batavia, pada Kamis, 19 September 2014.
Ia mengatakan, HER2 rendah yang kemudian disebut HER2-Low terdeteksi jika pemeriksaan imunohistokimia (CPI) pada spesimen biopsi yang diambil dari sel kanker menunjukkan rendahnya kadar protein HER2 dengan CPI 1+ atau 2+. HER2-High terjadi lebih awal dan cenderung menyebar lebih cepat sehingga pengobatan dini sangat diperlukan untuk mencegah penyebarannya.
Metode pengobatan
Pasien kanker payudara rendah HER2 dapat terus diobati untuk memperlambat kecepatan dan pertumbuhan kanker, mengurangi keparahan gejala, meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup, serta menggandakan waktu bebas penyakit.
“Terapi yang ditargetkan adalah antibodi trastuzumab dan obat kemoterapi Deruxtecan. HER2. Kombinasi obat ini bertujuan agar kemoterapi memberikan efek yang sama pada sel kanker,” jelasnya.
Iklan
Dosen Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FKUI ini menjelaskan, sel kanker menyebar ke organ yang memiliki banyak pembuluh darah, seperti tulang, paru-paru, dan hati. Sel payudara juga berpotensi menjadi sel kanker karena beberapa faktor risiko yang memicu pertumbuhan sel tidak normal, yaitu hormon, kurang aktivitas fisik, obesitas, minum alkohol, dan merokok. Selain itu, faktor usia dan genetik juga menjadi faktor lainnya.
Sementara itu, tanda dan gejala kanker Yang perlu diwaspadai adalah adanya massa, keluarnya cairan putih atau darah selain ASI, kulit payudara yang menebal, perubahan puting susu, iritasi, perubahan bentuk payudara, sisik, dan nyeri pada payudara.
“Jika dirasa ada gejala segera ke dokter, kemudian akan diperiksa dengan mammografi, USG untuk melihat massa padat atau cair dan biasanya dilakukan biopsi seperti jaringan dan MRI atau CT scan,” jelasnya.
Pilihan Editor: Para Ahli Ungkap Masalah Vaksin Kanker Payudara
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment