Pengertian Disabilitas Intelektual, Arti dan Penyebabnya
[ad_1]
Batavia (DUTAPONSEL) – Berbeda dengan disabilitas mental yang mengacu pada gangguan emosi, manusia, atau pikiran, disabilitas intelektual lebih cenderung disebabkan oleh gangguan perkembangan otak sejak dalam kandungan hingga setelah lahir.
Disabilitas intelektual merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan keterbatasan kemampuan dan perilaku adaptif seseorang. Ini mempengaruhi cara seseorang belajar, berpikir dan memproses informasi.
Penyandang disabilitas intelektual biasanya memiliki tingkat IQ di bawah rata-rata dan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Contoh disabilitas intelektual antara lain: Sindrom Keturunan dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan.
Disabilitas intelektual juga mempengaruhi kemampuan beradaptasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti komunikasi, keterampilan sosial, dan kemampuan akademik. Menurut klasifikasi American Psychological Association (APA), disabilitas intelektual diklasifikasikan berdasarkan skor IQ sebagai berikut:
- ringan (lemah): IQ 55-70
- Rata-rata (Imbecile): IQ 40-55.
- Berat: IQ 25-40
- Yang paling serius: IQ di bawah 25
Faktor penyebab disabilitas intelektual
1. kondisi genetik
Kecacatan intelektual dapat disebabkan oleh masalah genetik, misalnya kelainan gen yang diturunkan dari orang tua. Contoh kondisi genetik yang dapat menyebabkan disabilitas intelektual adalah sindrom Down, sindrom Fragile X, dan PKU (fenilketonuria).
2. Masalah pada masa kehamilan
Jika bayi tidak berkembang dengan baik di dalam rahim selama kehamilan, hal ini dapat menyebabkan cacat intelektual. Misalnya ada masalah pada pembelahan sel bayi. Selain itu, jika seorang ibu hamil mengonsumsi alkohol atau mengalami infeksi seperti rubella, bayi yang dikandungnya mungkin berisiko mengalami disabilitas intelektual.
3. Komplikasi saat melahirkan
Ketika terjadi masalah saat melahirkan, seperti kurangnya pasokan oksigen ke janin, hal ini juga dapat mengakibatkan cacat intelektual.
4. Penyakit atau paparan zat berbahaya
Penyakit tertentu seperti batuk rejan, batuk rejan, atau meningitis dapat menyebabkan disabilitas intelektual. Selain itu, gangguan kognitif yang parah, tidak mendapat perawatan medis yang memadai, atau paparan racun seperti timbal dan merkuri juga dapat menjadi penyebab disabilitas intelektual.
Kecacatan intelektual bukanlah penyakit menular, juga tidak dapat “tertular” dari penyakit lain. Selain itu, penyakit mental tidak seperti depresi. Meski tidak ada kekhawatiran mengenai disabilitas intelektual, anak dengan kondisi ini tetap bisa belajar banyak, hanya saja mungkin membutuhkan waktu lebih lama atau cara belajarnya berbeda dibandingkan anak lainnya.
Penting untuk dipahami bahwa penyandang disabilitas intelektual membutuhkan lebih banyak waktu dan kesabaran dalam belajar dan melakukan tugas sehari-hari.
Mereka membantu penyandang disabilitas intelektual untuk tenang, berpikir bebas, berpikir bebas, dan merasa lebih nyaman. Untuk berkorespondensi dengan penyandang disabilitas intelektual, kata-kata sederhana dan instruksi yang mudah dipahami.
Baca juga: Perbedaan Disabilitas Mental dan Disabilitas Intelektual
Baca juga: Mensos bantu keluarga penyandang disabilitas intelektual di Blitar
Baca juga: RSJ Sumatera Utara siapkan 100 tempat tidur untuk dukun
Reporter: Allisa Luthfia
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © DUTAPONSEL 2024
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment