Pengobatan Serangan Jantung Akut dan Prosedur Medis PCI di RS Siloam
[ad_1]
INFORMASI CUACA – Serangan jantung Infark miokard akut atau akut merupakan suatu kondisi medis yang memerlukan penanganan segera karena berpotensi menyebabkan kerusakan jantung permanen dan menimbulkan risiko besar bagi kesehatan pasien. Penyebab utama serangan jantung adalah adanya penyumbatan pada salah satu arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di permukaan plak aterosklerotik, yaitu penumpukan lemak dan zat lain di dinding bagian dalam arteri.
Ketika aliran darah terganggu, bagian otot jantung yang terkena tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel-sel jantung. Jika tidak ditangani dengan cepat, kerusakan dapat semakin parah dan menimbulkan komplikasi serius, seperti gagal jantung atau kematian mendadak.
Gejala serangan jantung bisa berupa nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, bahu, rahang bawah, hingga menyebabkan sesak napas dan mual. Jika ada yang mengalaminya, mencari pertolongan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah langkah awal yang paling penting. Di Rumah Sakit Siloam, pengobatan serangan jantung akut dilakukan melalui protokol yang ketat, dimulai dengan penilaian yang cepat dan akurat di ruang gawat darurat, diikuti dengan perawatan medis yang tepat untuk mengurangi kerusakan jantung dan meningkatkan peluang pemulihan penuh.
Dalam menangani serangan jantung akut ini, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospital Lippo Village Karawaci, Antonia Anna Lukito, mengembangkan metode medis intervensi koroner perkutan (PCI). Menurutnya, PCI merupakan prosedur medis yang dirancang untuk membuka sumbatan pada arteri koroner dan memulihkan aliran darah ke jantung. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di lengan atau paha, yang diarahkan ke arteri koroner yang tersumbat. Setelah kateter dipasang di tempat yang tepat, dokter mungkin menggunakan balon kecil untuk membuka sumbatan atau stent (arteri pendukung jantung) untuk menjaga arteri tetap terbuka.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Siloam Hospital Lippo Village Karawaci DR. Dr. Antonia Anna Lukito Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI. Galangan kapal RS. Desa Siloam Karawaci
“PCI merupakan metode invasif minimal dan seringkali menjadi pilihan pertama dalam pengobatan serangan jantung akut karena efektivitasnya dalam mengurangi aliran darah dan memulihkan kerusakan otot jantung dengan cepat,” kata Anna. Salah satu keunggulan utama PCI adalah kemampuannya untuk dilakukan secara instan, yang merupakan langkah penting ketika terjadi serangan jantung. Sistem ini biasanya dilakukan di Kateterisasi Labe, yaitu ruangan yang dilengkapi dengan teknologi yang mampu memantau dan mengendalikan aktivitas secara real time.
Selama PCI, dokter dapat melihat gambar pembuluh darah jantung melalui pemantauan fluoroskopi (pemeriksaan sinar-X), yang memungkinkannya menentukan lokasi penyumbatan secara akurat dan menyesuaikan prosedurnya. Cara ini bertujuan tidak hanya untuk membuka sumbatan, tetapi juga mencegah agar tidak tersumbat kembali dengan memasang stent yang dirancang khusus untuk menopang dinding arteri.
Dalam protokol pengobatan awal serangan jantung akut di RS Siloam, pasien langsung dirawat oleh tim medis sesampainya di IGD. Staf medis mungkin melakukan pemeriksaan fisik dan EKG untuk mendeteksi pola abnormal pada jantung yang dapat mengindikasikan infark miokard atau serangan jantung. Hasil EKG dan tes darah, termasuk kadar enzim jantung, digunakan untuk menentukan tingkat keparahan kondisi pasien dan perlunya intervensi lebih lanjut.
Jika diagnosis awal menunjukkan perlunya PCI, pasien segera dipindahkan ke Lab Kateterisasi untuk prosedur lebih lanjut. Proses ini memerlukan koordinasi yang cepat antara berbagai tim medis agar seluruh langkah dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Rumah Sakit Siloam berkomitmen untuk mempersingkat waktu kedatangan pasien di UGD hingga PCI yang diperlukan, dengan tujuan mengoptimalkan hasil dan meminimalkan kerusakan jantung. Biasanya, waktu dari kedatangan pasien hingga PCI kurang dari 90 menit, tergantung pada keadaan dan kompleksitas kasus.
Bagaimana cara mendiagnosis dan mengevaluasi apakah pasien memerlukan PCI atau tidak?
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment