Perlunya pengelolaan praktik kebidanan yang mandiri untuk pemerataan pelayanan KB
[ad_1]
DUTA PONSEL, Batavia – Pakar kesehatan seksual dan reproduksi dari Dana Kependudukan PBB (UNFPA), Sandeep Nanwani, menyebutkan perlunya mengelola penggunaan situs independen. bidan (TPMB) hak pemerataan alat kontrasepsi atau pelayanan Keluarga Berencana (KB).
“Bidan khususnya TPMB merupakan penyedia pelayanan KB terbesar di Indonesia. “Tetapi perlu kita pikirkan pemerintahan TPMB yang berbeda-beda di seluruh Indonesia karena di daerah terpencil sumber daya manusianya sangat sedikit tetapi serangganya luas dan jauh, itu tugas TPMB” itulah pada pembahasan sebelumnya tentang praktek TPMB. TPMB katanya; Senin, 23 September 2014
Nanwani menjelaskan, pemerintah yang harus dikontrol mulai dari kualitas, pengelolaan alat dan obat kontrasepsi, pengelolaan sistem informasi, penyedia layanan, dan berbagai layanan lainnya yang cukup berbeda di setiap negara.
“Kedepannya bisa tercipta standar dan inovasi rezim TPMB,” ujarnya.
Bidan bisa belajar bersama
Dia menjelaskan ruang lingkupnya KB Di Indonesia sebenarnya bagus, bahkan mengungguli banyak negara di Asia Pasifik. Namun perlu diperhatikan bahwa di beberapa daerah tingkat penggunaan alat kontrasepsi modern atau mCPR masih rendah.
“Saya mengapresiasi peran bidan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), namun hasil KB juga sangat bervariasi. Ada daerah yang mCPRnya rendah, ada daerah yang kualitasnya bagus, ada juga daerah yang mCPR-nya masih rendah,” jelasnya.
Dengan adanya role model TPMB, seluruh bidan dapat belajar bersama dan mengambil pembelajaran untuk mendorong tata kelola pelayanan persalinan yang baik, baik di TPMB maupun di sektor swasta.
Iklan
“Bagaimana cara menjalin kerja sama dengan sektor publik, apa saja inovasi pelayanan KB yang baik, dan pembelajaran tersebut bisa kita manfaatkan untuk mendorong pemerataan cakupan KB di Indonesia,” ujarnya.
Melalui TPMB sebagai role model, pemerintah dan mitra dapat menentukan strategi dan model untuk memberikan bimbingan pengelolaan keluarga di TPMB secara lebih tepat sasaran. Sementara Wakil Rektor Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBNWahidin menyatakan, 34,95 persen kebutuhan kontrasepsi modern terlayani di praktik bidan mandiri (TPMB).
“Praktik bidan mandiri pelayanan keluarga berencana berupaya keras untuk mencapai pelayanan kontrasepsi. Berdasarkan data pendataan keluarga tahun 2023, 34,95 persen pelayanan kontrasepsi modern disediakan di TPMB,” jelasnya.
Persentase ini merupakan yang terbesar dibandingkan pelayanan KB yang diselenggarakan di rumah sakit masyarakat, klinik, dan rumah sakit swasta.
Pilihan Editor: Bidan berperan penting dalam memantau kesehatan ibu hamil
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment