RA Kartini Meninggal dan Preeklamsia, Menyusul Perkembangan Komplikasi Medis Serius

[ad_1]

DUTA PONSEL, Batavia – Banyak yang berpendapat bahwa meninggalnya RA Kartini pada 17 September 1904 disebabkan oleh penyakit preeklampsia setelah melahirkan, yang merupakan komplikasi kehamilan yang sangat berbahaya, apalagi di saat pengobatan medis belum secanggih sekarang. Berikut penjelasan mengenai preeklamsia.

Menurut Mayo Clinic, preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan serius yang dapat membahayakan ibu dan bayinya. Kondisi ini biasanya dimulai setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.

Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein dalam urin, yang menandakan kerusakan ginjal. Gejala ini seringkali tidak kentara dan dapat sangat bervariasi, mulai dari nyeri hebat dan gangguan penglihatan hingga nyeri perut bagian atas dan sesak napas.

Meskipun penambahan berat badan dan pembengkakan sering terjadi selama kehamilan, preeklamsia dapat menyebabkan pembengkakan mendadak, terutama di wajah dan tangan, serta penambahan berat badan yang tidak biasa. Jika tidak ditangani dengan baik, preeklampsia bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius, bahkan mengancam nyawa ibu dan bayinya.

Perawatan untuk preeklampsia sering kali melibatkan pemantauan ketat dan pemberian obat untuk menurunkan tekanan darah dan mengatasi komplikasi. Dalam kasus yang lebih serius, persalinan dini mungkin disarankan untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Terkadang preeklamsia bisa muncul bahkan setelah melahirkan, yang dikenal dengan preeklamsia pascapersalinan.

Meski penyebab pasti dari preeklamsia belum sepenuhnya dipahami, namun masalah pada plasenta, organ pemberi nutrisi pada janin, diyakini memegang peranan penting. Pembuluh darah vena yang tidak berkembang dengan baik di plasenta dapat mengganggu sirkulasi darah dan menyebabkan tekanan darah ibu tidak teratur.

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya preeklampsia. Wanita yang pernah menderita preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, sedang mengandung lebih dari satu bayi, atau memiliki kondisi medis seperti tekanan darah tinggi atau diabetes jangka panjang memiliki risiko lebih tinggi. Risiko ini juga dapat meningkat pada perempuan kulit hitam atau perempuan berpenghasilan rendah, yang mungkin disebabkan oleh kesenjangan akses terhadap layanan kesehatan dan ketidakadilan sosial.

Baca Juga  Aplikasi panduan latihan di rumah, tersedia di Android dan iPhone

Iklan

Preeklamsia dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan. Misalnya, hambatan pertumbuhan janin bisa terjadi jika plasenta tidak mendapat cukup darah. Hal ini dapat terjadi pada kelahiran prematur, sehingga meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan kesehatan seperti gangguan pernapasan dan keterlambatan perkembangan.

Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, komplikasi lainnya antara lain solusio plasenta, yaitu terlepasnya plasenta dari dinding rahim, sehingga dapat menyebabkan perdarahan hebat, seperti sindrom HELLP, yaitu bentuk preeklamsia parah yang mempengaruhi banyak sistem organ.

Pada kebanyakan kasus, preeklamsia dapat berkembang menjadi eklampsia, yang ditandai dengan kejang atau kejang dan dapat terjadi tanpa peringatan. Kerusakan organ, seperti ginjal, hati, atau jantung, juga dapat terjadi, dan wanita yang mengalami preeklamsia memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Karena preeklamsia adalah suatu kondisi yang memerlukan perhatian medis segera, penting bagi wanita hamil untuk memeriksa tekanan darahnya secara rutin dan melaporkan gejala yang tidak biasa kepada penyedia layanan kesehatan. Penatalaksanaan yang tepat dapat mengurangi risiko komplikasi serius dan menjamin kesehatan ibu dan bayi.

RA Kartini empat hari setelah kematian putranya menimbulkan banyak pertanyaan. Pasalnya, saat mengandung dan melahirkan, Kartini terlihat sangat sehat. Kematian Kartini yang mendadak menimbulkan perdebatan, spekulasi dan kecurigaan negatif di beberapa kalangan.

Pilihan Editor: Lagu terakhir RA Kartini, Kematian di Rembang dan Final Rest


[ad_2]
Terimakasih

Post Comment

You May Have Missed


Fatal error: Uncaught Error: Call to undefined function WP_Rocket\Dependencies\RocketLazyload\wpm_apply_filters_typed() in /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Dependencies/RocketLazyload/Image.php:562 Stack trace: #0 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Dependencies/RocketLazyload/Image.php(50): WP_Rocket\Dependencies\RocketLazyload\Image->noscriptEnabled() #1 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Engine/Media/Lazyload/Subscriber.php(343): WP_Rocket\Dependencies\RocketLazyload\Image->lazyloadImages('<!doctype html>...', '<!doctype html>...', false) #2 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Engine\Media\Lazyload\Subscriber->lazyload('<!doctype html>...') #3 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!doctype html>...', Array) #4 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Engine/Optimization/Buffer/Optimization.php(100): apply_filters('rocket_buffer', in /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Dependencies/RocketLazyload/Image.php on line 562