Seorang pendayung di Indonesia

[ad_1]

1000090304 Seorang pendayung di Indonesia

Batavia (DUTAPONSEL) –

Remigius yang dikenal sebagai salah satu spesies ikan terlangka dan unik di dunia, terdampar di perairan Indonesia pada tahun 2019. Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan masyarakat, karena ikan ini sering dianggap sebagai pertanda keberadaan yang lebih besar. alam. ditampilkan

ikan oar (ditaburi royal jelly) Ia terkenal karena bentuk tubuhnya yang panjang, bisa mencapai hingga 11 meter, dan ciri khas siripnya yang seperti sirip. Ikan ini biasanya hidup di laut dalam dan jarang terlihat di permukaan, sehingga spesiesnya menonjol di perairan dangkal.

Berdasarkan berbagai penelitian dan kajian, para ahli menyatakan bahwa munculnya dayung tidak ada kaitannya dengan bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami. Tukang perahu biasanya muncul ke permukaan air karena terbawa arus atau sakit.

Baca juga: Misinformasi! Pemandangan seorang pendayung adalah tanda akan terjadinya bencana

 

Pada tahun 2019, para pelaut terdampar di perairan Indonesia. Ikan tersebut ditemukan nelayan di perairan dangkal kepulauan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Dalam beberapa postingan di media sosial, penemuan ini disebut-sebut sebagai pertanda akan segera terjadinya gempa.

Namun pandangan tersebut kemudian dibantah oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono. BMKG menjelaskan, menurut teori oseanografi, terangkatnya biota laut dari kedalaman ke permukaan sering disebut sebagai fenomena. hamburan.

penerbangan Merupakan fenomena dimana air laut yang lebih dingin dan padat naik dari laut dalam ke permukaan sehingga menyebabkan ikan berpindah dari laut dalam ke permukaan.

Namun kemunculan dayung saat ini tidak bisa dianggap sebagai tanda bahaya. Organisasi konservasi dan pendidikan lautan, Oceana menyatakan, keberadaan oaris di permukaan jarang terjadi.

Baca Juga  Diklaim memberikan bass maksimal, harga Ear Nihil Open di Indonesia Rp 2 jutaan

Baca juga: Karakter Pelaut Sesuai Gambar

Namun penyebabnya bukan karena bencana, melainkan karena ikan-ikan tersebut mati atau musnah. Akibatnya, para pelaut yang ditemukan di dekat permukaan atau di pantai biasanya tidak dapat bertahan hidup.

Ilmuwan Jepang mengatakan bahwa oarfish tidak bisa memprediksi gempa bumi. Laporan akuarium, jurnal akademik dan surat kabar lokal sejak tahun 1928 diperiksa.

Dari 336 tempat penangkapan ikan di laut dalam di Jepang antara bulan November 1928 dan Maret 2011, tidak ada yang terjadi dalam waktu 30 hari setelah gempa bumi berkekuatan 7,0 atau lebih besar. Selain itu, tidak ada gempa bumi berkekuatan 6,0 atau lebih besar yang terlihat dalam 10 hari berikutnya.

Hasil berperahu di Indonesia membuka peluang penelitian lebih lanjut mengenai ekosistem laut dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut. Penemuan ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan perlunya melestarikan keanekaragaman hayati di perairan Indonesia.

Dengan kemunculan langka tersebut, Indonesia kembali menunjukkan kekayaan lautnya yang menakjubkan, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan demi kelestarian satwa yang ada di laut.

Baca juga: Benarkah Munculnya Dayung Pertanda Tsunami?

Baca juga: Apa itu oarfish?

Pemberita : M.Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Hak Cipta © DUTAPONSEL 2024

[ad_2]
Terimakasih

Post Comment

You May Have Missed


Fatal error: Uncaught Error: Call to undefined function WP_Rocket\Dependencies\RocketLazyload\wpm_apply_filters_typed() in /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Dependencies/RocketLazyload/Image.php:562 Stack trace: #0 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Dependencies/RocketLazyload/Image.php(50): WP_Rocket\Dependencies\RocketLazyload\Image->noscriptEnabled() #1 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Engine/Media/Lazyload/Subscriber.php(343): WP_Rocket\Dependencies\RocketLazyload\Image->lazyloadImages('<!doctype html>...', '<!doctype html>...', false) #2 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Engine\Media\Lazyload\Subscriber->lazyload('<!doctype html>...') #3 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!doctype html>...', Array) #4 /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Engine/Optimization/Buffer/Optimization.php(100): apply_filters('rocket_buffer', in /home/notstore/dutaponsel.com/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/Dependencies/RocketLazyload/Image.php on line 562