Terlalu banyak tidur lebih berbahaya daripada insomnia
[ad_1]
DUTA PONSEL, Batavia – Waktu tidur Kebutuhan setiap orang berbeda-beda, sesuai usia dan aktivitas. Beberapa orang seringkali tidur lebih dari waktu ideal. Tidur berlebihan adalah kelainan medis. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami rasa kantuk yang ekstrem di siang hari dan tidak hilang dengan tidur siang. Kondisi tidur terlalu banyak ini menyebabkan orang tersebut mengalami gejala kecemasan, energi rendah, dan gangguan daya ingat.
Laporan dari * WebMD, terutama tidur Hal ini bisa terjadi karena apnea tidur obstruktif, suatu kelainan yang menyebabkan orang berhenti bernapas sebentar saat tidur. Kondisi ini dapat meningkatkan jumlah waktu tidur yang dibutuhkan. Namun tidak semua orang tidur terlalu banyak. Ada juga sebagian orang yang mengalami kurang tidur sehingga tetap terjaga di malam hari. Meski tidur bisa berbahaya, tidur memiliki lebih banyak risiko kesehatan.
Studi tersebut dipublikasikan oleh para ilmuwan di Keele University, Inggris Jurnal Asosiasi Jantung Amerika menemukan hubungan “berbentuk J” antara durasi tidur dan kematian. Penulis penelitian menemukan bahwa tidur lebih dari 7-8 jam ideal dikaitkan dengan penurunan berat badan yang moderat dibandingkan dengan tidur lebih sedikit.
Dibawa oleh MBerita Edikal Hari IniHubungan “berbentuk J” dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran risiko meningkat seiring dengan tidur yang lebih banyak atau lebih lama. Salah satu contohnya adalah seseorang yang tidur selama 9 jam dapat memiliki risiko kematian 14 persen lebih tinggi. Sedangkan mereka yang tidur 10 jam memiliki risiko kematian 30 persen lebih tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner yang lebih besar sebesar 44 persen.
Menurut penulis studi dan dosen klinis terkemuka di bidang kardiologi di Keele University, Dr. Chun Shing Kwok, dampak kesehatan masyarakat penting karena menunjukkan bahwa tidur berlebihan merupakan penanda peningkatan risiko kardiovaskular. Penyakit ini merupakan garis batas umum pada jantung dan pembuluh darah. Yang mengidapnya akan mengidap penyakit lain, karena penyakit tersebut diderita karena kesamaan kondisi dasarnya. Oleh karena itu, siapa pun yang tidur terlalu lama dapat menderita penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Iklan
Para peneliti menjelaskan bahwa meskipun bukti tampaknya mendukung gagasan ini, risiko penyakit kardiovaskular kini berkaitan dengan durasi dan kualitas tidur. Pedoman terbaru National Sleep Foundation merekomendasikan orang dewasa berusia 26-64 tahun mendapatkan waktu tidur 7-9 jam setiap malamnya, sedangkan orang lanjut usia (64 tahun ke atas) mendapatkan waktu tidur 7-8 jam.
Berdasarkan temuannya, para peneliti menekankan bahwa masalah tidur memiliki penyebab yang lebih bersifat jangka panjang kesehatan tidur yang lebih berat daripada kekurangan atau tidur yang lebih pendek. Faktanya, semakin lama ia tidur, semakin besar pula gangguan kesehatan serius yang ia alami. Tak hanya itu, kualitas tidur menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Jadi seseorang sebaiknya menggunakan waktu ideal untuk tidur 7-9 jam setiap malamnya.
Pilihan Editor: Berikut penjelasan mengapa makanan pedas bisa mengganggu tidur
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment