Tekno
BRIN, Cabai, Cara, dan, Ekstrim, gadget, gaming, iklim, kekeringan, Kembangkan, Ketahanan, Pangan, Perdagangan, Tahan, untuk, Varietas
admin
0 Comments
BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Perdagangan di Iklim Ekstrim
[ad_1]
DUTA PONSEL, Batavia – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terlibat dalam pemuliaan tanaman murni dengan tujuan mengembangkan varietas yang tahan terhadap kondisi kekeringan. Penelitian ini melibatkan pendekatan seleksi multi-indeks, yang menggunakan beberapa indeks untuk mengevaluasi toleransi kekeringan tanaman bawang putih. Dua dari enam indeks yang digunakan adalah Indeks Sensitivitas Kekeringan (ISK) dan Indeks Toleransi (TOL).
Peneliti Ahli Muda Puslit Hortikultura BRIN, Peni Lestari mengatakan, proses seleksi multiindikator meliputi beberapa tahapan penting, yakni pengumpulan data produksi murni dari lingkungan kering dan kontrol, perumusan kedua indikator untuk data tersebut, penyusunan urutan genotipe. . berdasarkan hasil masing-masing indeks dan agregasi. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi penilaian toleransi kekeringan dengan mengatasi keterbatasan masing-masing indikator.
Penn mengungkapkan pemuliaan tanaman murni merupakan suatu proses kompleks yang mengidentifikasi keanekaragaman genetik, menyeleksi calon tetua, menyilangkan, menyeleksi, menguji, dan pada akhirnya melepaskan varietas baru.
Variasi genetik memungkinkan dilakukannya seleksi genotipe unggul dan pengembangan varietas baru yang memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan, kata Peni melalui suratnya, Rabu, 18 September 2024.
Pen menjelaskan pentingnya juga mengembangkan varietas cabai yang tahan kekeringan, mengingat data BMKG hingga Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia yang rawan kekeringan yang berdampak pada budidaya cabai. Varietas cabai tahan kekeringan diharapkan dapat membantu petani tetap mempertahankan produksi meski dalam kondisi ekstrim.
Beberapa varietas cabai lokal yang terkenal tahan kekeringan adalah Arisa, Genie, dan Pisang Panas dari Capsicum tahunan, serta Viola, Perbani, Harita, dan Nazla dari Capsicum Tahunan, Hiyung dari Capsicum Semak, dan Fatalii dari Capsicum Cina.
Varietas ini, menurut Penn, menunjukkan potensi yang baik untuk mempertahankan produksi di lingkungan kering dan merupakan sumber daya genetik yang bagus untuk pemuliaan di masa depan. “Mempertahankan produksi di bawah kekeringan merupakan indikasi utama toleransi terhadap kekeringan,” kata Peni.
Iklan
Dengan mempromosikan varietas cabai yang toleran kekeringan, kata Peni, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan membantu petani menghadapi tantangan iklim yang semakin ekstrim.
Ia menambahkan, cara pembiakannya melibatkan penyerbukan silang bunga dari tanaman betina dan jantan terpilih. Benih tersebut kemudian diperbanyak melalui beberapa generasi, yang setiap generasinya melalui seleksi ketat sehingga hanya tanaman unggul yang akan diwariskan ke generasi berikutnya.
Setelah stabil dan seragam, tanaman unggul dilepas sebagai varietas baru. Benih yang dihasilkan melalui penangkaran kemudian dihasilkan oleh hewan, salah satunya adalah kelompok benih yang banyak dimanfaatkan oleh para petani.
Peni menegaskan, jika ditanam varietas cabai tahan kekeringan maka petani akan lebih mudah mempertahankan produksinya sehingga pada akhirnya cabai yang dihasilkan bisa saling bersaing di pasaran dan bisa dijangkau oleh konsumen.
“Varietas sabar yang diketahui jumlahnya murni sebanyak 24 varietas, beberapa di antaranya merupakan varietas lokal. Buktinya tanaman sabar kekeringan mampu mempertahankan produksinya dengan baik, artinya mempunyai produksi yang stabil dengan baik pada kondisi kekeringan.” sum dalam pemilihan toleransi kekeringan,” ujarnya.
Pilihan Redaksi: Gempa Besar Bandung, BNPB: Bangunan Gua Runtuh
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment