Cerita tentang seorang peneliti BRIN yang masuk dalam 2% ilmuwan dunia teratas yang penelitiannya tentang megathrust sering dikutip.
[ad_1]
DUTA PONSEL, Bnenek – Sembilan peneliti dari Badan Penelitian Inovasi Nasional (BRIN) ada dalam daftar 2% Ilmuwan Peringkat Dunia Teratas tahun ini Daftar bergengsi yang dikeluarkan Stanford University yang kemudian diterbitkan oleh Elsevier itu memuat nama-nama peneliti yang paling aktif melakukan penelitian dan menerbitkan karya ilmiah. Pekerjaan tersebut juga harus inovatif, berkelanjutan, dan memiliki dampak signifikan terhadap komunitas ilmiah global.
Berdasarkan data terkini Stanford dan Elsevier, terdapat 150 ilmuwan asal Indonesia, termasuk 9 orang dari BRIN, yang masuk dalam daftar tersebut. 2% Ilmuwan Peringkat Dunia Teratas 2024. Peneliti masuk dalam kategori Untuk daftar data satu tahun.
Danny Hilman Natawidjaja merupakan salah satu ilmuwan BRIN. “Untuk yang ini (Atas 2% dari Peringkat Ilmuwan Dunia), (Saya) pertama kali masuk ke peta, “kata ahli geologi gempa itu WaktuMinggu, 22 September 2014
Danny yang sebelumnya bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, sebelum bergabung dengan BRIN, mengaku masuk dalam daftar 10 persen peneliti terbaik asal Indonesia, pemeringkatan yang dilakukan lembaga lain. Selama ini Danny telah meneliti gempa tektonik hampir di seluruh wilayah Indonesia. “Penyelidikan paling penting terhadap gempa di Sumatera,” ujarnya.
Dia mengulasnya nanti Google CendekiaDanny mengklaim hasil penelitiannya telah dikutip atau dikutip lebih dari delapan ribu kali. siklus megathrust di Sumatera merupakan salah satu topik publikasi ilmiah Danny yang paling sering dikutip oleh peneliti lain.
Menurutnya, daftar pemeringkatan riset dunia ini tidak hanya didasarkan pada jumlah riset yang dikutip. Para peneliti memasukkan publikasi ilmiah Atas 2% Ilmuwan Peringkat Dunia harus mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu “pesaing” Danny dalam bidang gempa bumi adalah Sri Widiyantoro, seismolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Iklan
“Tidak ada perbedaan antara menjadi ahli geofisika dan ahli geologi,” kata Danny.
Penyidik BRIN, di luar Danny, masuk 2% Ilmuwan Peringkat Dunia Teratas mereka adalah Ratih Pangestuti; Muhammad Reza dari Kordoba; Andri Frediansyah; Ahmad Najib Burhani; Rezzy Eko Caraka; Zulvikar Syambani Ulhaq; Muhammad Adly Rahandi Lubis; dan Agung Dwi Laksono. Berdasarkan informasi dari situs resmi BRIN, metrik yang digunakan didasarkan pada dampak ilmu pengetahuan, seperti jumlah publikasi dan sitasi, serta dampak jangka panjang dari karya ilmiah yang dihasilkan.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan tinjauan ini akan menggerakkan seluruh komunitas riset Indonesia. “Masyarakat BRIN khususnya terus mengupayakan penelitian-penelitian yang berdampak luas,” ujarnya.
Pilihan Redaksi: BPBD Batavia: Warga Batavia Siaga Hadapi Bahaya Gempa Megathrustic
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment