Dermaga pesanan menjadi suami di pesisir pantai Kabupaten Tangerang
[ad_1]
DUTA PONSEL, tangerang – Nelayan Kabupaten Tangerang mempertanyakan identitasnya untuk menopang laut yaitu sekitar satu kilometer dari muara Sungai Cimanceuri di Desa Pagedangan Ilir hingga Pulau Cangkir di Kecamatan Kronjo. Jika dilihat dari permukaan, tembok laut ini tampak seperti jalan yang terbuat dari anyaman bambu dengan lebar sekitar 1,5 meter.
Pertengahan tahun lalu WAKTU mereka pernah menulis bahwa bambu tersebut masih berupa pagar panggung yang panjangnya sekitar 100 meter. Saat itu, para nelayan Desa Jenggot, Mekar Baru, Kabupaten Tangerang, juga mengeluhkan terhambatnya mereka mencari kerang, udang, dan ikan.
Hingga penjelasan terakhir, belum ada informasi jelas mengenai pemilik dan tujuan dibangunnya pagar yang menjadi benteng di tepi pantai, sekitar 0,7 kilometer dari bibir pantai. Beberapa nelayan baru saja menyampaikan keluhan dan keprihatinannya atas penahanan tersebut.
“Iya, akses kita akan kesulitan kalau tidak ada akses ke laut,” kata salah satu nelayan asal Kronjo, Rabu, 25 September 2014.
Menutup laut dengan menutup batang bambu sepanjang 400 meter membuat nelayan Desa Jenggot, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang tidak bisa melaut. FOTO: istimewa
Nelayan di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pakuhaji juga khawatir dengan keberadaan tanggul laut. Meski tanggul laut belum mencapai kota, namun tiang-tiang bambu sudah terlihat di laut sekitarnya.
“Jika tanggul laut sampai di sini, maka nelayan akan menjangkau jauh dari laut atau mendarat di seberangnya,” kata nelayan lain terpisah.
Menurutnya, sekitar 1.500 nelayan di perkotaan tidak mengetahui adanya patok di tembok laut. Mereka yang tergabung dalam 25.000 nelayan di pesisir pantai Kabupaten Tangerang ini kebingungan menghadapi masa depan penangkapan ikan.
Hingga saat ini, para nelayan setempat mencari nafkah dengan mencari ikan, menebar jaring, dan menebar jaring. Setiap hari para nelayan akan melaut mulai pukul 03.00 pagi dan kembali pada siang hari.
Iklan
“Hasil kepala ikannya beda-beda bisa 10 atau 2 kilogram, bahkan kadang tidak bisa menangkap ikan sama sekali,” ujarnya.
Ada pula nelayan yang melaut dan kembali ke darat selama 15 hari. Ikan yang mereka tangkap bisa mencapai ratusan ribu. “Tapi itu tergantung banyak waktu, kadang banyak, kadang sedikit.”
Menurut dua orang nelayan, pengaduan tersebut disampaikan oleh Persatuan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) kepada Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang. Konfirmasi pengaduan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Jainudin.
Ada dua hal yang disampaikan kepada kami, yakni tersumbatnya akses jalan menuju tanggul laut dan kekhawatiran terkendalanya pengangkutan ikan ke TPI, kata Jainudin saat dihubungi, Rabu, 25 September 2024.
Jainudin mengaku pernah mengunjungi situs pertahanan laut di Kronjo. Ia juga mengungkapkan kehadiran petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Karena belum ada izinnya ya berhenti, kata Jainudin seraya menambahkan, izin pembangunan tembok laut menjadi kewenangan Provinsi Kelautan dan Dinas Perikanan Banten.
Alasan tak mengizinkannya, Jainudin mengaku tak mengetahui apa yang ada di balik tembok laut yang dibangun. “Kami hanya menemukan puluhan pekerja yang diawasi ketat,” kata Jainudin.
Pilihan Editor: Jabodetabek akan kembali hujan hari ini, cek Prakiraan Cuaca BMKG
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment