Kemarin Rektor Hermansyah UI periode 2024-2029, Berikut Mekanisme Pemilihan Rektor PTN.

DUTA PONSEL, Batavia – Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Heri Hermansyah terpilih menjadi rektor UI periode 2024-2029 usai debat publik antara tiga calon rektor UI di UI Convention Hall, Kampus Depok, Senin. 23 September 2024. Ia terpilih kemarin setelah mendapat 18 suara dari 23 pemilik.

Langkah pemilihan Rektor UI periode 2024-2029 akan berlangsung mulai Juli 2024, saat Heri bersaing dalam debat publik bersama Ari Fahrial Syam dan Teguh Dartanto. Pada sesi diskusi publik kemarin, beliau menyampaikan visinya sebagai universitas UI yang berkontribusi secara nasional, berdampak dan memperoleh pengakuan global yang terhormat berdasarkan hasil kolaborasi multidisiplin.

Rektor mempunyai peran yang paling penting. Rektor bertugas mengatur segala urusan yang seharusnya dimanfaatkan oleh universitas. Rektor juga dituntut mampu membawa perubahan baik bagi institusi yang dipimpinnya. Karena tugas tersebut, proses pemilihan dan pengangkatan rektor tidak bisa dilakukan dengan seenaknya.

Mekanisme penetapan rektor PTN

Sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 19 Tahun 2017 dan 21 Tahun 2018, langkah pembinaan direktur perguruan tinggi negeri diawali dengan seleksi bakal calon oleh senat. Pada langkah pertama ini setidaknya dihasilkan 4 calon potensial.

Tahap kedua adalah penyaringan kandidat. Calon calon yang diperoleh dari tahap sebelumnya akan melaporkan visi, misi, dan program kerjanya dalam rapat terbuka senat.

Selanjutnya Senat menutup rapat penetapan 3 calon rektor dan akan menyampaikannya kepada menteri. Rapat Senat tingkat kedua ini dapat dibantu oleh seorang menteri yang ditunjuk oleh menteri. Pejabat mempunyai hak untuk bertanya, tetapi tidak mempunyai hak untuk memilih.

Setelah menerima 3 nama, menteri akan menyelesaikan penyelidikan penelitian. Apabila ada calon rektor yang memiliki rekam jejak buruk maka akan dilakukan proses pemilihan ulang dan/atau penyaringan ulang.

Langkah ketiga adalah pemilihan calon rektor. Pemilihan ini dihadiri oleh banyak orang dalam senat tertutup. Dalam pemilu, menteri mempunyai 35 persen hak suara, sedangkan Senat mempunyai 65 persen hak suara.

Iklan

Jika dua calon memperoleh jumlah suara yang sama, calon lainnya akan dipilih sebagai gubernur. Jika perolehan suara putaran kedua masih sama, maka menteri akan memutuskan calon rektor. Pada tahap terakhir, rektor terpilih ditentukan dan dicalonkan oleh menteri.

Perjalanan panjang menuju 3 rektor terpilih

Ketua Pansus Pemilihan Rektor UI, Bambang Wibawarta mengatakan, pemilihan Rektor UI telah melalui proses panjang, dimulai dari seleksi calon-calon kontroversial. “Mulai Mei lalu, pembentukan pansus kemudian dilanjutkan dengan penetapan anggota Panitia Pemandu dan Penyaringan Pemilu (P3CR),” kata Bambang.

Sedangkan hak suara pemilik pada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sekitar 35 persen atau 8 suara. Lalu ada 15 suara dari Majelis Wali Amanat (MWA).

“Anggota MWA terbagi rata, ada 7 dari dosen, 6 dari masyarakat, 1 dari mahasiswa, 1 dari tenaga pengajar hingga 23 orang,” kata Bambang.

Di tempat yang sama, Presiden MWA UI Yahya Cholil Staquf mengatakan, pemilihan rektor UI sangat penting, karena UI memiliki peran yang cukup besar bagi negara. “UI merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang mengusung label Indonesia mutlak,” kata Gus Yahya.

ANANDA RIDHO SULISTYA | RICKY JULIANSYAH | SITI NUR RAHMAWATI

Pilihan Editor: Guru Besar Termuda Fakultas Teknik Kemarin Hermansyah menjadi Rektor III