Setelah Boeing Jet, Helikopter Bell 407 juga tengah diburu SAF Bioavtur buatan Pertamina.
[ad_1]
DUTA PONSEL, Batavia – Helikopter Bell 407 merupakan kelas baling-baling horizontal pertama di Indonesia yang mendukung pengujian bahan bakar penerbangan (SAF*) makanan hijau buatan PT Ketahanan (Lanjutan). Campuran bahan bakar penerbangan dan minyak inti telapak Itu digunakan dalam demo penerbangan Bell 407 yang diadakan sebagai bagian dari Bali International Airshow 2024 di Bali.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan fasilitas tersebut Keanekaragaman hayati SAF telah diuji tes penerbangan Pesawat Boeing 737-800 NG tahun lalu. Pengadopsiannya mulai merambah ke segmen helikopter.
“Mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global melawan perubahan iklim,” kata Riva dalam keterangannya, Jumat, 20 September 2024.
Program SAF terus berlanjut sejak tahun 2010. Pada tahun 2021, PT Kilang Pertamina International akhirnya berhasil memproduksi SAF J2.4 di Refinery Unit IV Cilacap, dengan teknologi co-proceed dari minyak inti sawit penghilang bau terbaik yang telah teruji (RBDPKO). Kapasitas produksi harian saat itu hanya 1.350 kilogram (KL).
Sebelum diuji di Boeing, oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, SAF diuji untuk mesin uji terbang atau menyentuh tanaht ke Garuda Maintenance Facility (GMF). Bahan bakar penerbangan yang dicampur dengan minyak sawit juga telah diuji pada CN-235 untuk terbang pada pesawat militer di PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Untuk demonstrasi SAF di Bali International Airshow, tim Pertamina Patra Niaga menggandeng PT Sayap Garuda Indah (SGI), dan produsen helikopter, Bell Textron Inc. Meski belum diproduksi secara resmi, Pertamina mengklaim SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, antara lain sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for the International Aviation Program (CORSIA) dan juga Renewable Energy. Petunjuk-Uni Eropa (RED-EU).
Iklan
Riva juga memastikan SAF aman digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society for Testing and Materials (ASTM). Bahan bakar ramah lingkungan ini terdaftar di Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Kepala Eksekutif SGI Francis Lassale mengatakan investasi entitasnya di SAF sejalan dengan praktik berkelanjutan. “Kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF,” ujarnya.
Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik, William Dickey, berharap SAF juga terus menerapkan prestasinya untuk armada lainnya. Bell juga secara salah berkomitmen untuk mencari bahan bakar lain. “Namun, kami berharap dapat mendorong adopsi teknologi mobil rendah karbon,” ujarnya.
Pilihan Redaksi: Jokowi Sebut Ipostasis Berbeda dengan Arena Laut, Susi Sebut Ipostasis Apapun Sangat Penting
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment