Tim Mahasiswa Unpar Bandung Ciptakan Aplikasi Pengelolaan Kantor Hukum
[ad_1]
DUTA PONSEL, Batavia – Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik ParahyanganBandung, buatlah aplikasi Hukum Ditambah. Aplikasi berbasis web yang akan segera diluncurkan ini juga dirancang untuk dikembangkan menggunakan teknologi kecerdasan buatan. kecerdasan buatan (AI). “Aplikasi ini untuk membantu pengelolaan layanan hukum yang memiliki banyak aspek,” ujar CEO Legal Plus, James Ardy, kepada Waktu pada hari Sabtu, 14 September 2014.
Beberapa tugas manajemen kantor hukum yang dimaksud James antara lain pengelolaan keuangan kasus, pengumpulan informasi kontak klien, pengarsipan dokumen hukum berupa informasi pribadi tersebut dan hubungan antara kasus dan hukum, serta mengoordinasikan pengacara dengan kasus tersebut. dirawat Aplikasi ini cocok untuk kantor hukum kecil yang terdiri dari 2-3 orang dan kantor hukum menengah antara 10-15 orang.
Menurut James, aplikasi ini akan membantu pemegang kantor hukum untuk mengontrol peran beberapa pejabat di daerah. Nantinya, pengguna dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan dikenakan biaya dan berlangganan penyimpanan data komputasi awan waktu lain awan. Setiap pengguna berhak mengakses data tersebut melalui akun khusus berdasarkan alamatnya e-mail.
Dimulai pada tahun 2023, aplikasi konsumen murid Ia mencari investor untuk perusahaan teknologi informasi di Bandung. Mereka pun menyebut perusahaan itu PT Legal Teknologi Bangsa. Pendirinya ada lima orang, yakni empat mahasiswa Fakultas Hukum tahun kedua Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dan lulusan Institut Teknologi Bandung. Mereka adalah Jordan Yudhistira, Chrisostomus Paudra Sanjaya, James Ardy, Richard Yoshuara Yo, dan Jesslyne Chua.
Iklan
Dan James mengatakan, aplikasi yang mereka buat dalam bentuk chatbot yang berfungsi untuk membuat dokumen hukum, misalnya kontrak kerja. Namun karena menganggap teknologinya terlalu rumit, mereka mengubah peran aplikasi manajemen menjadi hukum. “Negara asing punya aplikasi layanan hukumnya sendiri,” kata James. Kini sebelum diluncurkan, aplikasi Legal Plus masih mendukung uji coba penggunaan kantor pusat bantuan hukum di Bandung.
Wakil Fakultas Hukum Kanonik Universitas Katolik Parahyangan, Adrian Ramon mengatakan, membuat aplikasi bukanlah hal yang familiar bagi mahasiswa. Besar harapannya aplikasi ini bisa dikembangkan dengan menggunakan AI, misalnya untuk membantu penelitian hukum, kata Adrian pada Sabtu, 14 September 2024. Sementara itu, sejak 2019, Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan memberikan studi hukum gratis. . data untuk melakukan penelitian siswa atau auditor.
Pilihan Editor: Karhutla Luas 13 Ribu Hektar di Kalbar, Berisiko Picu Asap Permen
[ad_2]
Terimakasih
Post Comment